oleh:
Meilisa Setiawati
Ben seorang pria tampan, terlahir dari keluarga serba berkecukupan dengan status ekonomi menengah ke atas. Ben adalah anak satu-satu nya tetapi dari ben kecil dia tak pernah mendapat kasih sayang kedua orang tua nya. Kedua orang tua ben selalu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Ben hanya di urus dengan pembantu nya dari kecil sampai ben sebesar ini.
Ben sekolah di sekolah SMA favorite dan terkenal di daerah jakarta. Di sekolah nya ben terkenal sebagai murid yang badung dan selalu bikin ulah. Ben selalu di panggil guru karena ulah jahil nya terhadap murid lain. Di sekolah ben terkenal sebagai ketua genkster yang hobby nya tawuran dan berantem. Walaupun ben terkenal sebagai murid yang badung dan selalu bikin ulah tapi ben mempunyai prestasi di sekolah nya dalam bidang olahraga dan musik. Ben adalah ketua tim basket di sekolah nya, ben selalu di kagumi oleh murid perempuan karena ketampanan nya yang sangat mempesona yang membuat kaum hawa klepek-klepek setiap melihat ben.
Kehidupan ben amatlah glamor dan metropolitan. Karena orang tua nya tak pernah memberi kasih sayang dan perhatian akhir nya ben pun mencari kesenangan lain di luar rumah nya. Ben mencari kesenangan nya dengan hura-hura dan menghamburkan uang orang tua nya. Setiap malam ben selalu pergi keluar untuk clumbing dan nongkrong di arena balap mobil liar. Ben membuat diri nya senang dan merasa bahagia dengan cara mabuk-mabukan dan memakai barang haram narkoba. Setiap hari ben selalu pulang pagi dengan bau alkohol di mulut nya, dan terkadang muntah di depan pintu rumah nya. Kehidupan ben terus-menerus seperti itu, ben tak pernah berubah.
Hingga suatu ketika, ben pun di panggil ke ruang guru untuk kesekian kali nya. Ben di panggil karena nilai ulangan dan absen nya buruk sekali padahal beberapa bulan lagi ben akan menghadapi ujian nasional. Ben akan diancam tidak lulus dan di keluarkan dari sekolah apabila dalam beberapa bulan ini ben tidak berubah dan masih mendapat nilai buruk. Ben bingung dan pusing harus bagaimana karena sekolah nya akan mengeluarkan ben dan akan memblack list ben dalam sekolah mana pun, karena ini adalah sekolah ben yang kelima setelah ben dikeluarkan dari sekolah nya yang dulu.
Sepanjang jalan menuju kelas nya, ben berjalan menunduk dengan lamunan sambil membawa surat peringatan dari guru nya. Tiba-tiba ada yang membuat lamunan ben buyar, di tertabrak seorang gadis cantik dan seperti nya dia anak baru. Ben langsung marah-marah karena kertas nya terjatuh dan di baca oleh gadis yang tak di kenal itu. Gadis cantik berkulit putih dan tinggi dengan di hiasi rambut panjang nya itu bernama ‘sisi’ dia anak baru di kelas ben. Sisi mengambil kertas punya ben yang terjatuh itu, sambil tertawa sisi pun mengusulkan untuk membantu ben agar dapat memperbaiki nilai-nilai nya yang buruk. Tanpa berpikir panjang lagi ben pun mengiyakan dan menyetujui nya.
Sejak saat itu, setiap hari ben dan sisi selalu bersama dan pulang bareng untuk belajar bersama dirumah ben. Karena kedekatan nya dengan sisi, ben pun mulai berubah. Ben tak pernah lagi keluar malam untuk clumbing dan menonton balapan, setiap hari ben hanya dirumah ditemani sisi dengan belajar dan belajar. Hingga pengumuman kelulusan pun tiba, ben yang sekarang sudah berubah dan rajin belajar akhirnya bisa lulus dengan nilai matematika paling bagus disekolah nya. Hal itu membuat guru dan teman-teman satu sekolah nya terkejut dan tidak menyangka murid yang terkenal badung dan selalu bikin ulah itu bisa mendapat nilai ujian matematika bagus.
Akhirnya acara perpisahan sekolah pun tiba, ben yang datang sendiri ke sekolah tanpa ditemani kedua orang tua nya merasa senang bisa lulus sebagai nilai terbaik disekolah nya. Seketika itu ben dipanggil untuk maju keatas podium untuk memberi sambutan karena mendapat penghargaan sebagai murid yang mendapat nilai ujian nasional matematika paling bagus. Diatas podium itu pun ben memberi ucapan terima kasih dan sambutan serta menyatakan cinta nya pada sisi.
‘terima kasih untuk sisi yang sudah membantu saya, tanpa dia saya gak akan berdiri disini. Sisi I LUPH YOU’ kata ben.
0 komentar:
Posting Komentar