Minggu, Oktober 20, 2013
0
oleh:
Risky Ayu Lestari 

Laili Ramadhani, gadis berusia 18 tahun, lugu, cerdas, bersahaja dan murah senyum, merasa dirinya paling merana di dunia dikarenakan belum memiliki pasangan sejak menduduki bangku SMA dan setelah ditinggalkan oleh sang mantan pacar Aap (19 tahun).
Cerita berawal dari pertemuan antara Laili dengan Aap di sebuah lembaga pendidikan bahasa asing, saat itu lembaga menawarkan sebuah program study tour ke Bandung, Laili dan Aap pun berada dalam bis yang sama dan bersebelahan duduknya, mereka saling berkenalan namun masih dalam suasana kikuk, banyaknya aktivitas yang dilakukan di Bandung membuat hubungan mereka semakin intens dan saling mengenal lebih dekat, ternyata tak disangka Laili dan Aap bersekolah di sekolah yang sama namun beda kelas, kenaikan kelas pun dimulai dan mereka ddipertemukan dalam satu kelas, hubungan yang kemarin intens pun semakin akrab sekali hingga pada akhirnya Aap pun mencurahkan isi hatinya kepada Laili dan mereka resmi berpacaran. Hari demi hari Aap mulai mengantar dan menjemput Laili dari Rumah menuju sekolah dan sebaliknya, hal itu terjadi berulang kali sampai akhirnya orang tua Laili tidak menyetujui Laili berhubungan akrab dengan Aap karena Aap memiliki pribadi yang kurang sopan serta cara bicaranya yang terkesan tidak dapat membedakan kapan berbicara dengan teman dan kondisi dimana berbicara dengan orang yang lebih tua, walaupun kuakui dia memiliki rupa yang sangat tampan, putih, tinggi 170cm dan gemar berolahraga. Aap pun merasa curiga karena semakin lama sikap Laili berubah terhadapnya, akhirnya Aap memutuskan hubungan nya dengan Laili, Laili menyimpan kekecewaan dan sedih bukan karena Aap yang memutuskan melainkan Aap berpacaran dengan orang terdekat Laili.
3 bulan kemudian kelulusan sekolah ddidengungkan dan akhirnya Laili memutuskan tidak melanjutkan pendidikannya dulu ke Universitas melainkan bekerja dahulu di sebuah perusahaan swasta ternama di Jakarta, kegiatan ini membuat Laili sedikit demi sedikit lupa akan kisahnya bersama Aap, Laili bekerja dengan giat dan meraih prestasi di kantornya.
Sampai pada akhirnya Laili dipertemukan dengan seseorang pria bertubuh tinggi, putih, rambut ditata rapi, dan senyumnya yang khas. Pria ini bernama Zakir, kelahiran tahun 1988 dan sekarang berusia 25 tahun. Zakir melihat Laili setiap hari dan selalu mencarinya sampai-sampai menanyakan keberadaan Laili kepada teman Zakir atau teman Laili. Karena Zakir selalu dihantui rasa penasaran oleh sikap Laili, maka Zakir memutuskan untuk mendekati Laili dengan menanyakan no ponsel nya kepada teman nya Laili, Zakir akhirnya mendapatkan no ponsel nya, seketika dia mengirimkan sebuah pesan yang bermaksud ingin berkenalan dengan Laili, Laili merespon dengan baik karena Laili memiliki ketertarikan kepada Zakir, akhirnya pertemuan pun direncanakan, sepulang Laili bekerja di Kantor, Zakir mengantar Laili sampai Laili mendapatkan angkutan umum, hari bergulir silih berganti sangat cepat. 1 bulan sudah mereka berkenalan dan akhirnya Zakir memutuskan untuk memiliki hubungan yang lebih dari sekadar teman saja dengan Laili, Laili mengangguk dan mengucapkan ya untuk menjalin hubungan dengan Zakir. 1 bulan mereka berpacaran, Zakir berkunjung ke rumah Laili di bilangan Tangerang, sesampainya Zakir di rumah, Laili memperkenalkannya kepada orang tua Laili. Mereka merespon dengan baik kehadiran Zakir di rumah, sesi tanya jawab pun tak dapat dihindari oleh mereka bertiga.
Singkat cerita orang tua Laili setuju dengan hubungan yang dijalani oleh Laili dan Zakir karena pria ini memiliki niat dan perilaku yang sopan ditambah sukunya yang berasal dari Jawa yang sangat memicu orang tua Laili setuju. Zakir memboyong keluarga nya ke rumah Laili untuk bertunangan, namun Laili ingin menikah dengan Zakir apabila Laili sudah menempuh pendidikannya sampai gelar Sarjana.
Dan pada akhirnya penantian itu berakhir, Laili menempuh pendidikannya sampai ke jenjang kuliah dan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Setelah itu, sekitar 7 bulan akhirnya Zakir dapat menikahi Laili dan hidup berbahagia.

0 komentar:

Posting Komentar