Sabtu, September 28, 2013
0
oleh:
Fariza Aulia Jasmine - 44112120076

    Seorang laki-laki yang berpostur tubuh kurus namun cukup tinggi. Sebut saja Gio. Dia kuliah di Universitas Mercu Buana. Dia tidak tampan namun selalu berhasil menyita waktu para wanita  untuk melihat ke arahnya setiap kali dia berada, walau hanya beberapa detik. Dia berusia kisaran 20 tahun-an tidak seperti kelihatannya yang seperti umur 30 tahun-an....haha tentu saja tidak, just kidding! Laki-laki yang ceria, ramah, dan sangat bersosialisasi. Dia termasuk teman yang baik di Kampus. Pada awalnya dia terlihat seperti laki-laki yang angkuh, arogan dan sama sekali tidak tergambarkan seperti laki-laki yang memiliki selera humor.
    Dia memiliki rambut yang lurus beraturan, yang membuat ia terlihat dari belakang seperti seorang anak kecil. Ketika matanya menatap, terlihat seperti akan menerkam sesuatu, begitu tajam tatapannya. Dari arah samping dia terlihat memiliki hidung yang mancung tapi ketika dari arah depan ternyata tidak sama sekali, terlebih saat dia menunduk.
    Dia selalu bercerita kepada teman-temannya bahwa dia ingin menjadi seorang aktor BoxOffice yang berbakat, terkenal, kreatif, dan go international. Pada suatu hari dia memberitahu bahwa dia akan mendaftarkan dirinya dalam sebuah Casting untuk berperan dalam sebuah film Action. Dia pun selalu belajar untuk berakting dengan baik apalagi dalam sebuah adegan Fighting. Dia terus belajar sangat keras untuk lihai dalam adegan fighting tersebut. Sampai-sampai dia melupakan kesehatan dirinya yang begitu penting. Dan akhirnya dia sakit. Dalam kondisi seperti itu dia masih terus belajar,belajar dan berakting sangat keras untuk bisa lolos dalam Casting tersebut.
    Sampai hari H nya pun tiba, sebelum dia pergi ke tempat Casting itu, dia memohon kepada Allah Swt dengan Shalat Tahajjud bahkan Shalat Hajat. Dia bersujud sambil menguraikan air matanya itu memohon dengan tulus padaNya agar semua yang akan terjadi di hari itu adalah yang terbaik. Paginya dia sarapan seperti biasa dengan segelas susu cream hangat dan sebuah roti isi. Namun ada yang tidak biasa di pagi itu, Dia mencium kaki Ibunya seraya meminta ridha dari Ibunya untuk keberhasilan dirinya di hari itu.
    Dia pun sampai di tempat Casting tersebut, dengan wajah ceria, penampilan yang telah ia setting dengan sebaik-baiknya untuk terlihat Good-Looking, walau sebenarnya dia sudah cukup Good-Looking dengan penampilannya seperti biasa, dengan T-Shirt yang selalu ia gunakan, Celana Jeans dan sepatu kats yang cukup sederhana namun tetap modis. Hari itu dia terlihat tampan. Nama dan nomor Casting dia pun akhirnya di panggil, dia pun masuk ke ruang Casting tersebut......
    Beberapa lama kemudian, Dia keluar dari pintu tersebut dengan wajah yang begitu jauh dari gambaran wajahnya saat dia mau masuk ke pintu tersebut. Penuh kekecewaan. Dia terlihat begitu sedih. Namun satu hal yang dia tetap konsisten adalah tetap bersyukur. Waktu Dzuhur pun tiba, dia pun menghampiri rumah Allah terdekat dan melaksanakan Shalat Dzuhur. Dia merasa jauh lebih tenang dan basuhan air Wudhu pada wajahnya tersebut membuatnya terlihat jauh lebih tampan.
    Sebelum dia akan meninggalkan Masjid, dan langsung bergegas untuk pulang ke rumah. Tiba-tiba seorang Sutradara yang cukup terkenal Mr.Doddy datang menghampirinya sesaat setelah Sutradara ini Shalat Dzuhur juga. Ia pun heran ada apa sutradara yang telah menolak dia untuk berperan dalam film nya itu menghampirinya. Setelah sekitar 30 menit mereka berbincang, dan akhirnya Sutradara itu meninggalkannya, dengan wajah yang sumringah, penuh rasa bangga dan bersyukur ternyata dia dinyatakan lolos Casting namun bukan untuk Peran Utama yang dia inginkan akan tetapi berperan dalam peran lain yang cukup penting juga dalam film itu. Dia pun sudah mengatur jadwal untuk kapan dapat memulai Shooting.
    Dia berperan sebagai peran antagonis yang begitu berbeda dengan dirinya. Dia harus berpenampilan layaknya seorang mafia yang angkuh dan arogan. Menganakan sepatu pantofel kulit hitam, mengenakan jas kulit dan kaca mata hitam. Dia pun ditantang untuk merokok dalam perannya itu. Sedangkan dia bukanlah seorang perokok. Walau begitu dia memerankan peran itu dengan sangat sempurna.
Minggu ke minggu pun berlalu, pembuatan film tersebut pun telah usai. Beberapa bulan lagi film itu akan dirilis di Bioskop-biosokop tersebar di Indonesia. Dan Gio akan menjadi seorang Aktor berbakat dan terkenal di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar