KISAHKU
Kisah ini merupakan kejadian nyata yang dialami
oleh aku. Cerita ini berisi tentang sosok aku di waktu kecil hingga saat ini.
Berisi tentang kumpulan-kumpulan yang dialami aku. Langsung saja kita ke setiap
bagian-bagian dari cerita ini.
Masa Kecil
Masa kecil aku,
sama dengan masa kecil dari kebanyakan orang. Aku lahir dari keluarga sederhana
yang bahagia dan harmonis. Aku adalah anak keempat dari empat bersaudara. Aku
merupakan anak bungsu di keluargaku. Mungkin banyak yang berpikir anak bungsu
selalu di manja dan aoa yang diinginkan akan dikabulkan oleh orangtua. Beda
dengan aku, aku memang agak manja tapi apa yang aku minta tidak semuanya
dipenuhi. Hidup dengan ibu yang single parent yang membesarkan 4 orang anak
dengan tangannya sendiri tanpa sosok seorang ayah. Ayahku sudah lama meninggal.
Beliau meninggal saat aku berumur 5 tahun. Kondisi inilah yang membuat aku
semakin kuat dan tidak boleh cengeng. Berkaca dari ibuku aku belajar banyak
tentang makna kehidupan. Satu yang selalu ibuku ajarkan tidak boleh malu dengan
apa yang kita punya. Ibuku merupakan sosok inspirator, pahlawan dalam hidupku.
Itu sedikit pembuka untuk melanjutkan kisahku.
Minat dan Bakat
Bagian ini yang
paling sulit aku tulis karena menurut aku, aku tidak punya bakat dan minatpun
selalu berubah-ubah. Tapi, setelah aku mengetahui dunia broadcast. Keinginan
untuk mempelajarinya ada, walaupun masih meraba. Menjadi seorang jurnalis
menjadi cita-cita yang aku inginkan saat ini. Mencari berita untuk masyarakat
itu merupakan tantangan yang besar. Walaupun keinginan untuk menjadi jurnalis
sempat ditentang oleh ibu. Ketakutan seorang ibu, memang wajar apa lagi sering
ada kabar yang memberitakan seorang wartawan dibunuh, dipukul, itu semua
menjadi pertimbangan ibu aku. Tapi, aku selalu bilang tidak semua jurnalis
mengalami hal itu. Tapi, tetap saja ibu belum mengijinkan tapi aku yakin dengan
berjalannya waktu dan aku yakin Allah akan memberikan petunjuknya. Mamaku
berharap setelah lulus nanti aku bisa menjadi seorang PNS agar masa depan bisa
terjamin. Masadepan kita tidak tahu, yang penting aku hanya bisa berusaha yang
terbaik dan prioritas aku saat ini adalah lulus.
Pendidikan
Jika
membicarakan tentang latar belakang pendidikan aku mungkin sama dengan
kebanyakanteman-teman yang lain. Mengenyam pendidikan mulai dari bangku TK, SD,
SMP, dan saat akan melanjutkan ke SMA. Aku bingung, tetap masuk SMA tapi
pastiakan dapat porsi pelajaran matematika yang banyak, karena aku paling tidak
suka dengan pelajaran matematika. Jadi aku memutuskan untuk masuk ke sekolah
kejuruan menngambil Tata Busana. Padahal aku hanya iseng ambil jurusan itu,
tapi aku jalanin saja berharap tidak akan bertemu dengan matematika dalam
jumlah banyak. Dan betul apa yang aku perkirakan matematika tidak banyak jamnya
tapi praktek busana juga menghitung juga dengan matematika, banyak rumus unruk
menghitung pola tubuh manusia. HUH..berharap tidak dapat matematika malah tiap
hari ngitung mulu..nasib…nasib….Dan inilah moment yang krusial dalam hidupku.
Setelah lulus SMK aku bingung akan melanjutkan ke mana? Mama memberikan aku 2
plihan melanjutkan tata busana aku lanjutkan berharap bisa menjadi designer
atau masuk sekolah perawatan atau kebidanan. Uhh…2 hal yang tidak aku sukai.
Akhirnya aku memutuskan tidak melanjutkan dulu kuliah karena masih ragu untuk
memilih dari 2 pilihan itu. Aku ke Bekasi untuk mencari pekerjaan, aku tinggal
dengan kakakku yang lebih dulu kerja disana. Cukup lama aku menanti sebuah
panggilan dan pada saat ada panggilan aku juga mengukuti berbagai tes-tes yang
diberikan. Entah mengapa aku tidak diterima di perusahaan yang sama dengan
kakak aku. Stress melanda aku, dan aku ingat mama, aku tahu mama belum
sepenuhnya mengijinkan aku untuk bekerja dan jauh dari mama, karena mama
tinggal di Tegal. Setelah itu, aku mencoba menghubungi mama by phone. Meminta
mama agar merestui aku untuk bekerja. Dan apa yang terjadi selang beberapa hari
aku mendapatkan panggilan kerja dan aku di terima kerja. Subhanallah…ini
merupakan anugerah dan aku ingat restu orang tua adalah restu Allah. Karena
mama sudah merestui aku jadi Allahpun merestui juga. Makanya, aku selalu ingat
kita tidak boleh berani pada orang tua terutama ibu. Setiap ucapan Ibu adalah
doa yang pastinya akan dikabulkan oleh Allah. Love you MOM…
Dunia Televisi
Setelah 1 tahun
bekerja ada niat untuk melanjutkan kuliah. Suatu hari saat membolak-balikkan
koran, aku melihat ada sebuah iklan baris tentang Universitas Mercu Buana dan
program studi yaitu broadcast, dan pada saat itu akreditasnya A. Itu menjadi
pertimbangan aku melihat ada kleas karyawan, swasta tapi akreditas broadcastnya
A. Setelah survey dan membanding-bandingan dengan kampus lain. Akhirnya dengan
segala pertimbangan aku putusakan untuk memilih Universitas Mercu Buana sebagai
pilihanku. Ternyata lika-liku kehidupanku terus melanda sampai titik terendah.
Saat akan melangkah ke semester 5 sakit melanda aku dan mengahruskan cuti 1
tahun, untuk pemulihan tubuh aku seperti semula. Sakit yang hamper menelan
biaya banyak, menelan semangat hidup aku. Berawal dari tifus dan maag yang
kronis itulah, aku dalam setahun harus benar-benar istirahat tanpa melakukan
apapun. Jatuh bangun untuk kuliah lagi adalah hal yang susah. Saat kuliah
kembali aku harus menyesuaikan diri dengan lingkungan kuliah yang baruu dan
yang pasti teman-teman yang baru juga. Makanya, walau mendapat predikat sebagai
senior di setiap mata kuliah karena teman seangakatan aku sudah lulus semua
tapi aku masih tetap semangat untuk menjadi seorang Sarjana.
Keterlibatan Di
Duna Televisi
Keterlibatan di
dunia televisi sekarang semakin dekat. Saat ini aku sedang melaksanakan magang
di program Show Imah di Trans Tv. Menjadi seorang kreatif dalam suatu program
merupakan suatu tantangan tersendiri. Sekarang semakin tahu bahwa dunia
televisi adalah dunia yang cukup keras dalam artian luas. Tapi, jauh itu semua
dengan adanya magang ini bisa tiap hari ketemu artis dan bisa tau bagaimana
proses shooting dari pra produksi, produksi, pasca produksi. Kerjaan magang
tiap hari mengecek artis yang mau di undang. Sepertinya hal yang mudah, tapi
akan terasa susah pas si artis ini tidak mau, kita harus bisa membujuk atau
kita cari pengganti yang mirip dengannya.
Pesan Moral
Pesan moral yang
bisa aku sampaikan kali ini adalah bahwa jika mempunyai cita-cita haruslah
dikejar, tapi tetap tidak melupakan kesehatan diri sendiri dan tetap
menghormati orang tua, karena ridho orang tua adalah ridho Allah.
Mungkin itu
sedikit cerita tentang kehidupan aku, setiap orang pasti mempunyai cerita yang
berbeda, yang sama adalah kita sama-sama ingin menjadi orang yang lebih baik
dan sukses di masa depan. Terima kasih dilain kesempatan. Bye…
0 komentar:
Posting Komentar