Minggu, September 15, 2013
0


KISAHKU

Kisah  ini merupakan kejadian nyata yang dialami oleh aku. Cerita ini berisi tentang sosok aku di waktu kecil hingga saat ini. Berisi tentang kumpulan-kumpulan yang dialami aku. Langsung saja kita ke setiap bagian-bagian dari cerita ini.

Masa Kecil
 
Masa kecil aku, sama dengan masa kecil dari kebanyakan orang. Aku lahir dari keluarga sederhana yang bahagia dan harmonis. Aku adalah anak keempat dari empat bersaudara. Aku merupakan anak bungsu di keluargaku. Mungkin banyak yang berpikir anak bungsu selalu di manja dan aoa yang diinginkan akan dikabulkan oleh orangtua. Beda dengan aku, aku memang agak manja tapi apa yang aku minta tidak semuanya dipenuhi. Hidup dengan ibu yang single parent yang membesarkan 4 orang anak dengan tangannya sendiri tanpa sosok seorang ayah. Ayahku sudah lama meninggal. Beliau meninggal saat aku berumur 5 tahun. Kondisi inilah yang membuat aku semakin kuat dan tidak boleh cengeng. Berkaca dari ibuku aku belajar banyak tentang makna kehidupan. Satu yang selalu ibuku ajarkan tidak boleh malu dengan apa yang kita punya. Ibuku merupakan sosok inspirator, pahlawan dalam hidupku. Itu sedikit pembuka untuk melanjutkan kisahku.

Minat dan Bakat

Bagian ini yang paling sulit aku tulis karena menurut aku, aku tidak punya bakat dan minatpun selalu berubah-ubah. Tapi, setelah aku mengetahui dunia broadcast. Keinginan untuk mempelajarinya ada, walaupun masih meraba. Menjadi seorang jurnalis menjadi cita-cita yang aku inginkan saat ini. Mencari berita untuk masyarakat itu merupakan tantangan yang besar. Walaupun keinginan untuk menjadi jurnalis sempat ditentang oleh ibu. Ketakutan seorang ibu, memang wajar apa lagi sering ada kabar yang memberitakan seorang wartawan dibunuh, dipukul, itu semua menjadi pertimbangan ibu aku. Tapi, aku selalu bilang tidak semua jurnalis mengalami hal itu. Tapi, tetap saja ibu belum mengijinkan tapi aku yakin dengan berjalannya waktu dan aku yakin Allah akan memberikan petunjuknya. Mamaku berharap setelah lulus nanti aku bisa menjadi seorang PNS agar masa depan bisa terjamin. Masadepan kita tidak tahu, yang penting aku hanya bisa berusaha yang terbaik dan prioritas aku saat ini adalah lulus.

Pendidikan

Jika membicarakan tentang latar belakang pendidikan aku mungkin sama dengan kebanyakanteman-teman yang lain. Mengenyam pendidikan mulai dari bangku TK, SD, SMP, dan saat akan melanjutkan ke SMA. Aku bingung, tetap masuk SMA tapi pastiakan dapat porsi pelajaran matematika yang banyak, karena aku paling tidak suka dengan pelajaran matematika. Jadi aku memutuskan untuk masuk ke sekolah kejuruan menngambil Tata Busana. Padahal aku hanya iseng ambil jurusan itu, tapi aku jalanin saja berharap tidak akan bertemu dengan matematika dalam jumlah banyak. Dan betul apa yang aku perkirakan matematika tidak banyak jamnya tapi praktek busana juga menghitung juga dengan matematika, banyak rumus unruk menghitung pola tubuh manusia. HUH..berharap tidak dapat matematika malah tiap hari ngitung mulu..nasib…nasib….Dan inilah moment yang krusial dalam hidupku. Setelah lulus SMK aku bingung akan melanjutkan ke mana? Mama memberikan aku 2 plihan melanjutkan tata busana aku lanjutkan berharap bisa menjadi designer atau masuk sekolah perawatan atau kebidanan. Uhh…2 hal yang tidak aku sukai. Akhirnya aku memutuskan tidak melanjutkan dulu kuliah karena masih ragu untuk memilih dari 2 pilihan itu. Aku ke Bekasi untuk mencari pekerjaan, aku tinggal dengan kakakku yang lebih dulu kerja disana. Cukup lama aku menanti sebuah panggilan dan pada saat ada panggilan aku juga mengukuti berbagai tes-tes yang diberikan. Entah mengapa aku tidak diterima di perusahaan yang sama dengan kakak aku. Stress melanda aku, dan aku ingat mama, aku tahu mama belum sepenuhnya mengijinkan aku untuk bekerja dan jauh dari mama, karena mama tinggal di Tegal. Setelah itu, aku mencoba menghubungi mama by phone. Meminta mama agar merestui aku untuk bekerja. Dan apa yang terjadi selang beberapa hari aku mendapatkan panggilan kerja dan aku di terima kerja. Subhanallah…ini merupakan anugerah dan aku ingat restu orang tua adalah restu Allah. Karena mama sudah merestui aku jadi Allahpun merestui juga. Makanya, aku selalu ingat kita tidak boleh berani pada orang tua terutama ibu. Setiap ucapan Ibu adalah doa yang pastinya akan dikabulkan oleh Allah. Love you MOM…

Dunia Televisi

Setelah 1 tahun bekerja ada niat untuk melanjutkan kuliah. Suatu hari saat membolak-balikkan koran, aku melihat ada sebuah iklan baris tentang Universitas Mercu Buana dan program studi yaitu broadcast, dan pada saat itu akreditasnya A. Itu menjadi pertimbangan aku melihat ada kleas karyawan, swasta tapi akreditas broadcastnya A. Setelah survey dan membanding-bandingan dengan kampus lain. Akhirnya dengan segala pertimbangan aku putusakan untuk memilih Universitas Mercu Buana sebagai pilihanku. Ternyata lika-liku kehidupanku terus melanda sampai titik terendah. Saat akan melangkah ke semester 5 sakit melanda aku dan mengahruskan cuti 1 tahun, untuk pemulihan tubuh aku seperti semula. Sakit yang hamper menelan biaya banyak, menelan semangat hidup aku. Berawal dari tifus dan maag yang kronis itulah, aku dalam setahun harus benar-benar istirahat tanpa melakukan apapun. Jatuh bangun untuk kuliah lagi adalah hal yang susah. Saat kuliah kembali aku harus menyesuaikan diri dengan lingkungan kuliah yang baruu dan yang pasti teman-teman yang baru juga. Makanya, walau mendapat predikat sebagai senior di setiap mata kuliah karena teman seangakatan aku sudah lulus semua tapi aku masih tetap semangat untuk menjadi seorang Sarjana.

Keterlibatan Di Duna Televisi

Keterlibatan di dunia televisi sekarang semakin dekat. Saat ini aku sedang melaksanakan magang di program Show Imah di Trans Tv. Menjadi seorang kreatif dalam suatu program merupakan suatu tantangan tersendiri. Sekarang semakin tahu bahwa dunia televisi adalah dunia yang cukup keras dalam artian luas. Tapi, jauh itu semua dengan adanya magang ini bisa tiap hari ketemu artis dan bisa tau bagaimana proses shooting dari pra produksi, produksi, pasca produksi. Kerjaan magang tiap hari mengecek artis yang mau di undang. Sepertinya hal yang mudah, tapi akan terasa susah pas si artis ini tidak mau, kita harus bisa membujuk atau kita cari pengganti yang mirip dengannya.

Pesan Moral

Pesan moral yang bisa aku sampaikan kali ini adalah bahwa jika mempunyai cita-cita haruslah dikejar, tapi tetap tidak melupakan kesehatan diri sendiri dan tetap menghormati orang tua, karena ridho orang tua adalah ridho Allah.
Mungkin itu sedikit cerita tentang kehidupan aku, setiap orang pasti mempunyai cerita yang berbeda, yang sama adalah kita sama-sama ingin menjadi orang yang lebih baik dan sukses di masa depan. Terima kasih dilain kesempatan. Bye…

0 komentar:

Posting Komentar