Jumat, September 27, 2013
1
oleh: 
Abdul Wachid - 44112110004

    Merupakan seorang gadis berusia 19 tahun, tinggi sekitar 170cm dan berat sekitar 50kg. sekilas gadis ini seperti keturunan arab akan tetapi ia berasal dari suku batak. Ia lahir dari keluarga yang berkecukupan. wanita ini memiliki karakter yang unik dibanding wanita lainnya. Dia berani, berani mengungkapkan apa yang menurutnya benar, tidak hanya mengungkapkan, ia juga berani melawan apapun yang menurutnya salah walaupun yang dilawan itu lelaki sangar dengan postur badan yang berkali-kali lipat dari dirinya.
    Pernah suatu ketika ia menaiki sebuah bus dari tempat ia bekerja menuju kampus karena pada saat itu dia ada kelas malam. Karena jam pulang kantor maka tak heran bus yang ia tumpangi itu penuh dan terpaksa ia harus berdiri di belakang karena tak dapat tempat duduk. Di tengah perjalanan yang panjang dari kantor menuju kampus bus yang ia tumpangi mengerem mendadak sehingga farlina jatuh kebawah, sontak farlina mengamuk didalam bus tersebut. Ia mencaci maki sang supir karena mengerem mendadak dan membuatnya terjatuh. Sang supir pun tak mau kalah, ia membalas ucapan ucapan yang dilontarkan oleh farlina dan terjadilah perdebatan antara farlina dengan sang supir. Akan tetapi farlina yang geram dengan tingkah sang supir yang sudah jelas salah tetapi tidak mau minta maaf maka farlina dengan kesalnya memecahkan kaca pintu bus tersebut. Maka makin sengitlah pertikaian antar farlina dengan sang supir.
    Sang supir yang merasa dirugikan karena kaca pintu bus nya di pecahkan oleh farlina maka ia meminta ganti rugi kepada farlina. Kedua nya sama sama tidak mau mengalah maka dibawalah masalah ini ke kantor polisi. Sebelum farlina tiba di kantor polisi, ia menelpon abang nya yang juga kebetulan adalah seorang anggota polri yang sudah memiliki pangkat yang cukup tinggi di kepolisian.
    Sesampainya di kantor polisi, farlina yang ditemani oleh abang nya tersebut dengan mudah nya membereskan kasus tersebut tanpa harus membayar ganti rugi kepada sang supir tersebut. Kasian sekali nasib sang supir tersebut.
Layaknya gadis remaja yang beranjak dewasa farlina juga pernah merasakan nama nya jatuh cinta. Cinta pertamanya terjadi ketika ia masih berseragam putih abu-abu. Seorang laki-laki, jago bermain futsal bahkan bisa dikatakan bintang futsal disekolah nya tersebut berusaha mendekati farlina. Sebut saja nama Mamat.
    Mamat yang terkenal dengan kepandaian nya menjebol gawang lawan mencoba untuk terus menjebolkan hati farlina. Segala upaya pun di kerahkan untuk meluluhkan hati farlina. Layaknya batu yang terus menerus disiram oleh air maka batu tersebut akan pecah jua begitupun hati farlina yang terus menerus di rayu akhirnya luluh jua.
Di bulan-bulan pertama farlina dengan mamat menjalin cinta serasa dunia milik berdua, kemana-mana mereka selalu berdua tak perduli hujan badai menghadang mereka selalu bersama. Sebagai kekasih yang setia farlina selalu menunggu cinta pertama nya ketika ia sedang latihan futsal, farlina sering membawakan makanan serta minuman untuk sang kekasih, selain makanan dan minuman farlina juga sering memberikan hadiah untuk sang kekasih.
    Mamat yang mengetahui bahwa farlina sudah sangat sayang dan cinta sekali kepada dirinya memanfaatkan kebaikan hati farlina untuk terus meminta sesuatu kepada farlina, baik itu berupa makanan, barang yang bernilai kecil sampai bernilai besar. Semua itu dengan gampang nya farlina turuti apa yang mamat minta.
    Menginjak 5 bulan masa jadian farlina dengan mamat, farlina mulai menyadari bahwa dirinya hanya dimanfaatkan oleh mamat cinta pertamanya itu. Menyadari hal itu farlina mulai menyusun strategi untuk memastikan apakah benar si mamat hanya memanfaatkan dirinya atau tidak dengan cara ia tidak mau lagi memberikan apa yang pacarnya minta. 
Mamat yang biasanya meminta apapun selalu diberi heran dengan perubahan sikap farlina kepada dirinya. Farlina tidak lagi memberikan apapun kepada mamat. Mamat pun kesal dengan perubahan sikap farlina tersebut. Strategi ini cukup ampuh dan terbukti bahwa memang benar mamat hanya memanfaatkan farlina saja. Pada bulan tersebut seringlah terjadi cek-cok antara farlina dengan mamat sehingga mengharuskan keduanya untuk saling berpisah.
    Farlina merasa sedih putus dengan mamat akan tetapi ia juga masih merasa beruntung karena telah bebas dari mamat yang hanya sekedar memanfaatkan dirinya saja.

*segitu dulu ya gue nyeritain tentang Farlina. Kalo kebanyakan nanti marah orangnya.

1 komentar: