Mawar Dan
Impiannya
Siang itu dalam
ruang kelas terlihat wanita yang cantik, kecil, mungil, berambut agak pirang, tingkah
lakunya yang tidak bisa diam dan dia seorang yang sangat periang, sampai dia
pun tak pernah menunjukkan kesedihannya.
Ya.. Mawar nama wanita itu, wanita yang berumur
kurang lebih 20 th itu adalah salah satu mahasiswi Universitas
Mercubuana kelas karyawan jurusan broadcasting. Mawar adalah sosok remaja yang
memiliki motivasi tinggi dalam mewujudkan mimpi-mimpinya,salah satu mimpinya adalah
sukses di dunia perfilman. Apapun akan
ia lakukan untuk dapat mewujudkan mimipi-mimpinya tersebut, dan seorang Mawar
itu sangat percaya akan kekuatan doa dan usahanya, Karena bagi dia kekuatan doa dan usaha itu
mampu merubah segalanya.
Namun di balik keceriaan dan semangatnya
seorang Mawar, ternyata ia telah di vonis oleh dokter mengidap penyakit kanker otak.
Suatu ketika
Mawar pergi ke RS di kota Jakarta. Dia ingin menanyakan akan penyakitnya yang
selalu merasa pusing ketika sedang berjalan. Sampai di ruang praktek dokter,
Mawar pun segera menanyakan keluhan penyakitnya.
“Dok, mengapa
setiap kali saya sedang berjalan saya selalu merasakan sakit di kepala saya ?” tanya Mawar kepada dokter, “Boleh saya periksa untuk mengetahui penyakit
anda ?” Tanya dokter, “Silahkan Dok, ( dengan nada yang lembut )”.
Mawar pun berbaring pada tempat tidur pasien, untuk di periksa oleh dokter
tersebut.
Segera dokter
memeriksa mawar untuk mengetahui penyakit yang Mawar rasakan. setelah beberapa menit memeriksa penyakit
yang di rasakan Mawar, Dokter pun langsung duduk sambil berkata pada Mawar
“Duduklah di sini ( menunjuk pada kursi pasien )”. Mawar pun duduk dan segera bertanya pada
dokter tersebut, “Penyakit apa yang ada pada dalam diri saya ini dok ?” ( tanya
mawar dengan penuh rasa penasaran ). Dokter itu pun terdiam sambil menatap mata
mawar ( dengan penuh rasa kasian ) lalu berkata “ bolehkah saya tahu nama kamu
nak ?” Nama saya Mawar dok ( jawab mawar dengan nada penasaran ). Lalu penyakit
apa yang sedang saya derita dok ? ( dengan nada yang sedikit kencang dan penuh
penasaran ). “ Mawar, sulit sekali untuk
saya mengatakan ini. Tapi, kamu harus mengetahui penyakit mu ini, bahwa kamu
menderita penyakit kanker otak stadium dua”, kata dokter itu dengan nada yang sedih dan
terbata bata.
Namun, ternyata
reaksi mawar ini sungguh di luar dugaan. Setelah sempat terdiam beberapa detik,
ia kemudian tertawa. Dokter menjadi bingung dan mengira jiwa Mawar terguncang
setelah mendengar kabar tersebut. Kemudian Mawar berkata “ Kanker Otak Yah ?
Wawwww.. itu bukan penyakit yang sembarangan dan jarang sekali ada yang terkena
penyakit itu. Haha…Haha…”
Dua bulan
berlalu, kondisi mawar semakin memburuk. Namun ia tetap tidak mau menunjukkan
rasa sakitnya itu pada siapapun, dan matanya masih menunjukkan keceriaan dari
seorang Mawar.
Ia terbaring di
tempat tidur, lalu dokter menghampiri Mawar dan dengan berat hati berkata “ Mawar, hidup kamu mungkin tidak
lama lagi” Mawar pun tersenyum dan
meminta dokter mendekat kepada dia sambil
berkata “ dokter percaya akan kekuatan doa dan usaha dapat merubah segalanya ?
“ dokter pun meneteskan air matanya dan tersenyum mendengar perkataan Mawar.
Menatap dengan penuh rasa sayang seorang ayah kepada anaknya sambil membelai
kepalanya dokter berkata “ saya yakin kamu mampu lewati masa masa ini Mawar “.
Mawar pun meminta dokter membawa dirinya ke depan jendela sambil menatap ke
langit luas serta berkata kepada Tuhan “ Tuhan, aku percaya apa yang telah
terjadi pada diriku ini adalah kehendak-MU, aku ikhlaskan semua ini karena-Mu Tuhan, dan
aku percaya Engkau mampu merubah segalanya, tidak ada yang mustahil bagi-MU
Tuhan “,
sang dokter yang
melihat dan mendengar perkataan Mawar, tak kuasa menahan rasa sedih dan tangis
itu segera pergi meninggalkan Mawar sendiri di ruang kamar inap tersebut.
Mata Mawar yang terus memandangi langit itu
terlihat mulai membinar dan meneruskan perkataannya “ Tuhan, aku sangat percaya
dengan kekuatan doa dan usaha dalam merubah segalanya. Aku mohon Tuhan,angkatlah penyakitku ini dan Izinkan aku hidup bahagia bersama mimpi mimpi
yang telah aku perjuangkan selama ini “.
Terdengar suara
petir yang begitu besar di sertai hujan yang mulai membasahi bumi. Malam semakin larut dan segera Mawar kembali
ke tempat tidur untuk beristirahat. Mawar pun memejamkan matanya dengan penuh
harap agar Tuhan Mengabulkan doanya tadi.
Hari demi hari
sisa hidup Mawar di habiskan di tempat tidur itu dengan melawan rasa sakit yang
dia rasakan. doa dan usaha terus dia lakukan dengan harapan Tuhan akan
mengangkat penyakitnya.
2 bulan telah ia
lewati dengan menahan rasa sakit yang belum tentu orang lain mampu merasakannya,
hingga kini kondisinya mulai membaik dan dokter memvonis bahwa ia tak lagi
mengidap penyakit kanker otak tersebut.
Dan di sini kita
di tunjukkan akan kekuatan doa dan usaha dalam merubah segalanya. Satu tahun berlalu, kini
seorang Mawar telah menjadi sutradara muda yang sangat terkenal di dunia
perfilman Indonesia.
;-(
BalasHapus=p~
Hapus:>)
Hapus