Jumat, September 27, 2013
3
                                 Mawar Dan Impiannya



Siang itu dalam ruang kelas terlihat wanita yang cantik, kecil, mungil, berambut agak pirang, tingkah lakunya yang tidak bisa diam dan dia seorang yang sangat periang, sampai dia pun tak pernah menunjukkan kesedihannya.

Ya..  Mawar nama wanita itu, wanita yang berumur kurang lebih 20 th itu adalah salah satu mahasiswi Universitas Mercubuana kelas karyawan jurusan broadcasting. Mawar adalah sosok remaja yang memiliki motivasi tinggi dalam mewujudkan mimpi-mimpinya,salah satu mimpinya adalah sukses di dunia perfilman.  Apapun akan ia lakukan untuk dapat mewujudkan mimipi-mimpinya tersebut, dan seorang Mawar itu sangat percaya akan kekuatan doa dan usahanya,  Karena bagi dia kekuatan doa dan usaha itu mampu merubah segalanya.

 Namun di balik keceriaan dan semangatnya seorang Mawar, ternyata ia telah di vonis oleh dokter  mengidap penyakit kanker otak.
Suatu ketika Mawar pergi ke RS di kota Jakarta. Dia ingin menanyakan akan penyakitnya yang selalu merasa pusing ketika sedang berjalan. Sampai di ruang praktek dokter, Mawar pun segera menanyakan keluhan penyakitnya.
“Dok, mengapa setiap kali saya sedang berjalan saya selalu merasakan sakit di kepala saya ?”  tanya Mawar kepada dokter,  “Boleh saya periksa untuk mengetahui penyakit anda ?”  Tanya dokter,  “Silahkan Dok, ( dengan nada yang lembut )”. Mawar pun berbaring pada tempat tidur pasien, untuk di periksa oleh dokter tersebut.

Segera dokter memeriksa mawar untuk mengetahui penyakit yang Mawar rasakan.  setelah beberapa menit memeriksa penyakit yang di rasakan Mawar, Dokter pun langsung duduk sambil berkata pada Mawar “Duduklah di sini ( menunjuk pada kursi pasien )”.  Mawar pun duduk dan segera bertanya pada dokter tersebut, “Penyakit apa yang ada pada dalam diri saya ini dok ?” ( tanya mawar dengan penuh rasa penasaran ). Dokter itu pun terdiam sambil menatap mata mawar ( dengan penuh rasa kasian ) lalu berkata “ bolehkah saya tahu nama kamu nak ?” Nama saya Mawar dok ( jawab mawar dengan nada penasaran ). Lalu penyakit apa yang sedang saya derita dok ? ( dengan nada yang sedikit kencang dan penuh penasaran ).  “ Mawar, sulit sekali untuk saya mengatakan ini. Tapi, kamu harus mengetahui penyakit mu ini, bahwa kamu menderita penyakit kanker otak stadium dua”,  kata dokter itu dengan nada yang sedih dan terbata bata.

Namun, ternyata reaksi mawar ini sungguh di luar dugaan. Setelah sempat terdiam beberapa detik, ia kemudian tertawa. Dokter menjadi bingung dan mengira jiwa Mawar terguncang setelah mendengar kabar tersebut. Kemudian Mawar berkata “ Kanker Otak Yah ? Wawwww.. itu bukan penyakit yang sembarangan dan jarang sekali ada yang terkena penyakit itu. Haha…Haha…”

Dua bulan berlalu, kondisi mawar semakin memburuk. Namun ia tetap tidak mau menunjukkan rasa sakitnya itu pada siapapun, dan matanya masih menunjukkan keceriaan dari seorang Mawar.

Ia terbaring di tempat tidur, lalu dokter menghampiri Mawar dan dengan berat hati  berkata “ Mawar, hidup kamu mungkin tidak lama lagi”  Mawar pun tersenyum dan meminta dokter  mendekat kepada dia sambil berkata “ dokter percaya akan kekuatan doa dan usaha dapat merubah segalanya ? “ dokter pun meneteskan air matanya dan tersenyum mendengar perkataan Mawar. Menatap dengan penuh rasa sayang seorang ayah kepada anaknya sambil membelai kepalanya dokter berkata “ saya yakin kamu mampu lewati masa masa ini Mawar “. Mawar pun meminta dokter membawa dirinya ke depan jendela sambil menatap ke langit luas serta berkata kepada Tuhan “ Tuhan, aku percaya apa yang telah terjadi pada diriku ini adalah kehendak-MU,  aku ikhlaskan semua ini karena-Mu Tuhan, dan aku percaya Engkau mampu merubah segalanya, tidak ada yang mustahil bagi-MU Tuhan “,  

sang dokter yang melihat dan mendengar perkataan Mawar, tak kuasa menahan rasa sedih dan tangis itu segera pergi meninggalkan Mawar sendiri di ruang kamar inap tersebut.
 Mata Mawar yang terus memandangi langit itu terlihat mulai membinar dan meneruskan perkataannya “ Tuhan, aku sangat percaya dengan kekuatan doa dan usaha dalam merubah segalanya.  Aku mohon Tuhan,angkatlah penyakitku ini dan  Izinkan aku hidup bahagia bersama mimpi mimpi yang telah aku perjuangkan selama ini “.
Terdengar suara petir yang begitu besar di sertai hujan yang mulai membasahi bumi.  Malam semakin larut dan segera Mawar kembali ke tempat tidur untuk beristirahat. Mawar pun memejamkan matanya dengan penuh harap agar Tuhan Mengabulkan doanya tadi.

Hari demi hari sisa hidup Mawar di habiskan di tempat tidur itu dengan melawan rasa sakit yang dia rasakan. doa dan usaha terus dia lakukan dengan harapan Tuhan akan mengangkat penyakitnya.

2 bulan telah ia lewati dengan menahan rasa sakit yang belum tentu orang lain mampu merasakannya, hingga kini kondisinya mulai membaik dan dokter memvonis bahwa ia tak lagi mengidap penyakit kanker otak tersebut.


Dan di sini kita di tunjukkan akan kekuatan doa dan usaha dalam merubah segalanya.  Satu tahun berlalu,  kini  seorang Mawar telah menjadi sutradara muda yang sangat terkenal di dunia perfilman Indonesia.

3 komentar: