Senin, September 30, 2013
0
oleh:
Ahmad Bukhori - 44112120093

Maya, seorang wanita yang berkulit putih,  berkacamata, dengan tinggi yang gw tembak ala kira-kira dot com 160 cm dengan berat yang gw hitung dengan berbagai rumus ala kimia, fisika, matematika PxLxT,  astronomi, dan geologi sepertinya 56 kg yang bertengger di kelas tinju kelas bulu “lho kok???”. Maya dia adalah karakter fiksi (boongan) yang pertama kali gw bikin karena tugas dari seorang dosen yang menginstruksikan untuk membuat cerita tentang pengamatan mahasiswa dengan mahasiswi dikelas. Ketika kami para mahasiswa laki-laki disuruh mengamati para mahasiswi wanita dikelas ini pertanyaan-pertanyaan dalam batin gw pun bergejolak, pergolakan itu muncul dari arah otak kiri otak kanan dengkul kiri dengkul kanan, “kenapa harus ngamatin mahasiswi???” sedangkan batin gw bergejolak ingin menceritakan tentang kisah seorang mahasiswa laki-laki keibuan yang gw samarin namanya menjadi Anjar alias Anjarwati (sorry boy), yang kisahnya akan mendramatisir ala boyband, hina, kisah manis asam asin pahit garam dihidupnya, yeah bahan cerita ini yang gw harap nantinya menjadi olok-olokan warga dikawasan kelas dan sekitarnya. Tapi karena harus mengamati mahasiswi apa boleh buat terlahirlah karakter seorang wanita yang bernama Maya.
Kita kembali ke kisah Maya, Yeah Maya she is a female (itu karena gw klo ngeliat dia ke toilet di pintunya bertuliskan female) ceritanya Maya adalah teman dikampus, “siapa yang tak kenal Maya???” seorang wanita yang entah gadis atau janda dengan segala kesempurnaan paras dan isi otaknya yang mungkin menjadi primadona para pemuda di  gang Haji Mean daerah tempat tinggalnya telah melumpuhkan hati temanku yaitu Dino, Dino juga karakter fiksi ciptaan gw, ceritanya dia juga adalah teman dikampus gw, gw ciptakan ia sebagai makhluk setengah lelaki (asli tulen) untuk mencintai Maya meski hanya dalam hati pokoknya semua kisah ini ngarang abiiieeeessss...
Entah sejak kapan dan berapa abad Dino telah menyukai Maya, dan yang gak gw mengerti kenapa Maya harus disukai oleh Dino “Lho kok???” . Dino yang tadinya gw anggap makhluk amfibi ini ternyata normal, entah setan nyasar apa yang merasuki Dino karena dia bisa mencintai Maya walaupun Maya jelas-jelas tak mengenal Dino, yeah mungkin kini cinta tak mengenal waktu, tempat, kelamin, dan alam. Waktu itu di hari kamis sore tepatnya saat hujan deras di kampus tiba saatnya kami mahasiswa keluar kelas dan bergegas untuk pulang.
Gw : “kamfreeeettt ujan ni”, “mane gw kepepet mao nguli”, “lu bawa mantel Din (Dino bukan Udin)???” “gw pinjem donk!!!”
Dino: “ada braiii” “lu ambil ni!!!” (ngasih konci motor)
Demi tugas pekerjaan yang harus datang deadline dengan sedikit kebasahan ala india yang bernyanyi lari-larian dikala hujan gw pun rela ngacir ke arah jam 2 yaitu tempat dimana motor si anak kampret buat ngambil mantel, dengan tangan yang memegang kunci yang gemeteran (belum makan dari pagi) seperti maling motor cap kampak gw buka bagasi motor
Gw: “lho kok gak ada???” “dimane ni anak kampret naro mantel???” (ngomong dalem ati)
Gw liat dari kejauhan Dino si anak kampret cekakan ala motor matic honda di starter. Dengan rasa berdosa karena gw telah tertipu oleh Dino gw pun lari ketempat dia berteduh.
Gw: “dasar otak kriminil!!!” “temen lagi serius lu ajak becanda!!!” (dongkol)
Dino: ”gw belom selesai ngmong jon” “gw baru mo bilang lu ambil ni matel di rumah gw”(ngomong enteng dan tertawa ala kalagondang)
Gw: “sial lu!!!”
Yeah untuk sekian kalinya gw tertipu dengan makhluk hina ini SHIIITTT!!!
Hari itu bagai nightmare bagi gw, terabaikanlah segala kerjaan dan dengan terpaksa hari ini gw harus cuti kerja. Sekitar  1 jam lebih gw berteduh sama Dino hujan pun tak kunjung henti, arah jam 10 dari tempat kami berdua berdiri yeah itu Maya yang melangkah anggun ala speed slow motion dengan rambut panjang terurai tertiup angin seperti iklan shampo buat kucing persia medium, tapi dikala zaman itu gw masih belum sadar ternyata ada getar kuat sinyal cinta yang berdenyut-denyut dalam jantung Dino, entah gerangan apa yang membuat Dino berkeringat panas dingin seperti menahan emosi dan sepertinya ingin melampiaskan hasratnya dalam toilet
Gw:”yaelah braaaiiii biasa aje kali ngeliatnye!!!” “gw tau itu barang bagus” “klo lu bener-bener laki tembak donk!!!” (kompor)
Dino:”ada yang mao gw omongin ni sama lu”
Disaat itu Dino mengutarakan isi hatinya kepadaku “Lho kok???” istilahnya Dino mengungkapkan seluruh rasa hatinya kapadaku “Lho kok???” (gak kelar-kelar ini) yeah Dino menceritakan panjang lebar apa yang dia rasakan kepada Maya, sebuah perasaan cinta kepada sesama jenis “lho kok???” tapi sepertinya terlalu banyak problematika yang menghalangi cinta Dino kepada Maya (diem-diem termasuk gw) dan sebagai teman yang baik gw pun memberi instruksi kepada dino untuk cepat-cepat menyatakan cintanya.
Gw:”trus kapan lu mao nembak dia???” “jangan belagak kaku kaya kanebo kering lu braaaiii...!!!” “tembak lah...!!!”
Dino:”lu tu gak ngerti gw jon!!!” “ terus Anjar harus gw kemanain???”
Dengan enteng gw pun menjawab
Gw: “kalo lu gak nembak-nembak Maya terus kapan lu mao ngasih kesempatan gw buat milikin hati lu braaiii???”
Sekian dan terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar