Minggu, September 29, 2013
0
oleh:
SM Dianita Permatasari - 44112120042
 
Siang ini kembali ku tatap sosok itu dari kejauhan,sosok pria yang lama telah aku suka.lagi,lagi di tempat ini..di bawah rindangnya pohon Mahoni, pikiranku menerawang jauh pada sosok pria ini,entah apa yang Ia fikirkan, stiap saat ku menatapnya Ia hanya duduk sendiri ditemani rokok yang mulai berubah menjadi abu.."hayyooo...kamu ngliatin siapa sih, neng?" gumam siti yang membuyarkan lamunanku."eeh,,gapapa,,ko.. " balasku dengan sedikit panik.."mmm...kamu ngliatin siapa,sih? Si Andri? Kamu naksir dia?hahaha...ngga,,kan?" ucap siti sembari melihat tempat yang dari td aku perhatikan.."aahhh,,apaan siiihh... Udahdeh kamu jangan ngawur.." pembicaraanku dengan siti membuatku malu untuk menatap lokasi dimana Andri berada.
Hari ini di kampus, aku masih saja melamunkan sosok pria itu, pria yang dengan postur tubuh tinggi,tegap,dan warna kulitnya yang sawo masak.ada satu hal lucu yang mengingatkanku padanya  dia selalu membawa rantai di sekitar pinggulnya,namun bagiku sama sekali tak prnah nampak seperti layaknya seorang preman,di mataku dia sosok yang manis.. Tanpa sadar lamunanku membawaku ke tempat dimana aku slalu melihat pria bernama Andri ini,berada.. Lagi,lagi aku hanya mampu menatap sosok ini dari kejauhan,dari sudut dimana Ia tak menyadari keberadaanku,mungkin sudah lebih dari 30menit aku menatap sosok ini tanpa bosan,hingga aku melihat, Ia mengambil Hp dari saku celananya,kuperhatikan ekspresi mukanya,nampaknya dia mendapat kabar yang kurang menyenangkan, " apa? Sekarang loe dimana?? ................. Oke ,gue kesana sekarang.!" hanya itu kalimat terdengar dari mulutnya,walau mungkin terdengar samar,tapi aku yakin dengan apa yang aku dengar,kulihat Ia lari terburu-buru,tanpa sadar akupun ikut berlari , hingga aku melihatnya berlari menuju kamar mandi yang aku yakin tak banyak mahasiswi yang mau masuk kesana,mungkin karna letaknya yg terlalu jauh dari pusat keramaian disana aku melihat sudah ada beberapa mahasiswa yang sedang menyudutkan Elgi,yang aku tau mereka memang sangat dekat,mungkin itu alasan kenapa aku melihat kepanikan di wajah Andri,saat Ia menerima telpon,mungkin itu telpon dari Elgi..aku berusaha tidak tampak mengikutinya,aku mencoba berdiri di tempat yang tak begitu jauh dari tempat anjar berada.sehingga aku dapat mendengar semua pembicaraan mereka. "ngapain lu ganggu Elgi?!"tanya Andri pada seorang pria yang tak ku ketahui namanya. "eh,,asal lu tau,,yah..pasangan homo lu dulu yang cari masalah,kemaren ada yang liat dia pasang paku di ban mobil gue! Kurang ngajar banget ni bocah maho!" jleb,jleb,jleb,jleb...rasanya ada ribuan anak panah yang mengarah tepat di jantungku,rasanya tak mampu aku bayangkan bila ternyata pria yang selama ini aku idamkan adalah seorang homoseksual..aaaaaaaa.. Kenapa rasanya seperti ini?! "tapi dia yang ganggu gue mulu,,Ndri.. Mreka yang cari masalah duluan sama gue " Elgi membalas ucapan anak itu..
aku yang tadinya berdiri di kejauhan mencoba mendekat,mereka menyadari keberadaanku, Elgi yang tertegun melihatku,membuka suaranya " mm..Citra,ngapain lu disini?" ekspresinya benar-bener terlihat kaget. Tanpa sadar aku berteriak pada Andri, "yang gue denger semuanya bohong,kan?itu semua bohong,kan,Andri?" aku hanya mendapati Andri terdiam,"Gi,semuanya bohong,kan? Lu ga beneran pacaran,sama Andri,kan?"segera kupastikan hal ini pada Elgi, Elgi pun hanya terdiam,aku hanya diam tak mempercayai apa yang aku lihat,"ya iyalah mereka diem,mana mau mreka ngakuin kalo mereka itu Gay..hahaha" jawaban dari salah satu dari orang yang tadi hampir saja memukul Elgi,aku semakin tercengang mendengar hal ini,aku menatap Andri,tanpa sadar air mata menetes di pipiku,aku masih sadar saat Andri menatapku dan dia berkata "gue emang pacaran sama Elgi, gue sama Elgi mau ngapain itu ga ada hubungannya sama lu semua!"  aku hanya bisa menangis dan berkata.."ok,,gue ga akan ikut campur urusan kalian dan gue juga ga akan  suka sama lu lagi ,Ndri..gue janji.!" Elgi dan Andri hanya terdiam melihatku menangis sambil berlalu.

0 komentar:

Posting Komentar