Sabtu, September 14, 2013
0
SELINTAS TENTANG DIRIKU

Sebelum saya bercerita tentang kisah hidupku, alangkah baiknya jika saya memperkenalkan diri terlebih dahulu:
Nama ku Anjar Dewantara tempat kelahiran Jawa Timur dan asli Wong Suroboyo.

Aku lahir dari keluarga yang sederhana, ayah bekerja sebagai anggota korp.Marinir dan ibu pekerja rumah tangga, ayah ku orangnya sangatlah tegas,disiplin dan selalu taat kepada agama islam, itu yang aku tahu, sedangkan ibu ku orangnya lembut,periang dan penyayang dan aku memiliki tiga orang adik, satu laki-laki dan dua perempuan, disinilah aku hidup sebagai seorang anjar yang sekarang  yang telah di didik oleh kedua orang tua ku.

SEKILAS MASA KECILKU, masa kecilku tak banyak yang aku ingat semenjak aku pernah hanyut di sebuah selokan besar dan itu hampir merenggut nyawaku. Saat itu sedang ada hujan yang lebat di daerah rumahku dukuh kupang gang lebar, mungkin memang tempat itu sangatlah rawan banjir, hujan terus saja menghuyur tempat tinggalku hingga selutut orang dewasa, aku yang masih kecil, lupa umur berapa? Ketika melihat genangan air yang begitu banyak pastilah ingin segera main-main air tanpa mempedulikan resikonya, ketika para orang dewasa sibuk dengan kegiatannya masing-masing aku langsung saja keluar rumah dan bermain air dengan arus yang sangat deras, aku terus bermain tanpa ada pengawasan dari orang dewasa, oh iya saat itu kedua orang tuaku masih tinggal bersama kedua orang tua ibuku atau kakek dan nenekku. Dipinggiran setiap rumah pasti ada selokan yang lumayan besar, aku yang lupa akan hal itu mulai bermain di pinggir rumah yang terdapat selokan, aku kesana karena arus air disitu sangatlah kencang dan aku ingin bermain air yang deras “mungkin itu pikirku” saat tibanya disana langsung saja ‘byuuuurrrr’ mulai dari sini aku hanya terhanyut entah berapa lama dan saya terselamatkan oleh seorang kakek yang biasa dipanggil pak ceklek,semua keluarga ku histeris ketakutan “lebaynya kayak naik jet cooster aja hehe” mungkin mereka takut karena aku dipikir sudah tiada, ketika mereka berusaha membangunkan aku yang  sangat sulit untuk  dibangunkan dan apalagi mulai tak ada nafas dan denyut nadiku mulai menghilang, ayahku yang sangat panik langsung menekan dadaku berulang-ulang kali dan ibu ku tiada henti-hentinya menangis mungkin karena aku anak pertamanya, usaha ayahku tak sia-sia aku mulai tersadarkan dan semua orang tampak tersenyum melihat aku siuman dari kematian, pertama kali saat aku siuaman hal pertama yang aku katakana adalah “TEMPE” ia tempe, karena aku memang suka sekali tempe, seketika kata-kata ku tersebut mencairkan suasana yang tadinya tegang menjadi sesuatu hal yang menyenangkan. Mungkin ini saja yang bisa saya ceritakan dimasa kecilku, seperti yang aku bilang tadi aku tak begitu ingat dengan masa kecilku, cerita yang aku tulis ini pun sebenarnya aku tak tahu sama sekali hingga aku duduk di bangku SMA kakak sepupuku mulai bercerita tentang hidup keduaku dan aku mencari tahu kebenarannya pada kedua orang tuaku dan mereka bilang ‘YA’ aku hanya terdiam dan tak tahu harus bilang apa, aku berterima kasih kepada ALLAH SWT yang telah memberi kesempatan untuk hidup yang kedua dan untuk Pak ceklek yang sudah menyelamatkan ku, aku sangat berterima kasih dan minta maaf jika aku pernah berbuat salah kepada bapak, semoga arwah Pak ceklek bisa diterima di sisi allah swt, maaf saya telat mengucapkan terima kasih kepada bapak.

KEDUA ORANG TUAKU adalah orang yang paling berpengaruh besar dalam kehidupanku, dimulai dari cara mendidik kedisiplinan, pelajaran, agama, sopan santun dan semua tentang hidupku tak luput dari pengawasan kedua orang tuaku.

Ayahku bertubuh tinggi tegap, warna kulit coklat, selalu saja memasang muka garang jika melihatku, dengan tangan yang cukup besar untuk merobohkan tembok dengan sekali pukul’hehe’. Dia adalah orang berwajah galak tapi memiliki hati yang lembut, dulu aku selalu takut dan benci melihat ayahku, karena dia selalu saja marah, marah dan marah ketika menyuruhku belajar selalu dengan nada yang tinggi, begitu juga ketika menyuruhku untuk sholat maupun mengaji, selalu saja dengan suara yang tinggi, ayahku sangat benci dengan kemalasan, dari sini aku di didik agar tidak menjadi orang yang malas, kini aku mengerti kenapa ayahku berperilaku seperti itu waktu dulu, kini aku menjadi orang yang tegas dan disiplin itu mungkin efek dari pelajaran yang telah diberikan kepadaku waktu dulu. Terima kasih

Ibuku tak setinggi ayahku, mungkin sekitar 168 cm tingginya, dulu dia memiliki rambut keriting yang sangat panjang, itu pun aku melihat dari foto-foto jaman dulu, tapi kini rambutnya lurus pendek terurai, kulitnya putih agak kecoklatan dan ibuku ini selalu memanjakanku. Cukup segini saja cerita tentang ibuku, karena aku tak mau cerita tentang keburukannya,biar aku dan keluarga ku yang tahu tentang kebaikan dan keburukan ibuku hehe. I love you mama.

Sekilas Minat Saat aku berumur sekitar 13 tahun aku pernah berpikir untuk menjadi seorang Mafia, aku sangat berMINAT sekali untuk menjadi seorang mafia, karena menurutku menjadi mafia itu sangatlah keren dan berkuasa. Ketertarikanku pada mafia masih terlintas sampai umurku yang sekarang, tapi eiiitss tunggu dulu, pikiranku tentang mafia bukan tentang mafia yang selalu berbisnis barang haram melainkan sesuatu yang halal untuk di perjual belikan tapi tetap menjadi seorang mafia ‘aneh bukan’ hehe. Namanya juga sekedar minat.

Saya memiliki beberapa foto tentang ketertarikanku terhadap mafia :
 
Keren bukan, meskipun tidak bisa menjadi mafia yang sesungguhnya tapi aku masih bisa mengekspresikan diriku menjadi seorang mafia melalui media foto HeHeHe.
Sekilas Bakat Jika ditanya tentang Bakat aku tidak bisa memastikan apa bakatku yang sebenarnya, tapi aku sangat suka sekali menggambar, dari kecil aku sangat suka menggambar meskipun gambaranku masih jelek sih, tapi apa itu yang disebut BAKAT ? I don’t know.
Tapi aku memiliki beberapa contoh-contoh gambaranku, maaf  bukan pamer tapi hanya sekedar menunjukkan saja :
     
Itu hanya sebagian aja yang aku tampilkan disini, sebenarnya masih banyak lagi, tapi ntar dikira pamer, jadi cukup segini aja ya yang aku posting. Hehe
Masa Pendidikan, paling malas kalau ditanya tentang bagaimana pendidikanku, karena aku tidak terlalu mencolok atau pintar didalam pendidikan, tapi bukan berarti aku malas dalam belajar, gak ada yang menarik dalam masa-masa pendidikanku, karena aku paling males kalau disuruh membaca. Aku lebih suka kalau belajar langsung praktek ketimbang teori meskipun teori itu juga penting didalam pendidikan. Intinya aku bingung jika harus menulis tentang pendidikanku hehe. Maaf ya

Dunia Telivisi siapa yang tidak suka nonton TV/ televisi? Semua orang pasti sangat suka dengan yang namanya menonton TV apalagi aku, ya aku sangat suka menonton TV apalagi menonton film layar lebar aku sangat suka. Jika ada film keluaran baru aku akan segera menontonnya, bagiku menonton film itu seperti mencari inspirasi baru atau gambaran-gambaran baru dalam kehidupan. Menuangkan ide-ide cerita dalam bentuk gambar bergerak itu sangat menyenangkan dan aku juga ingin sekali menjadi seorang produser dalam pembuatan film layar lebar, tapi bukan film abal-abal yang banyak beredar didunia perfilman di dalam negeri ini, filmnya huufft banget, bosenin. Suatu hari nanti atau lusa atau besok aku akan mewujudkan keinginanku untuk menjadi seorang sutrada atau produser di dunia perfilman Indonesia dan aku yakin akan bisa menyaingi dunia perfilman di Hollywood,hehe agak lebay sih tapi ‘insyaallah BISA’ PASTI.

Keterlibatanku Di Dunia Televisi tak begitu banyak, dulu aku pernah bikin film pendek yang berjudul “aku cinta batik” lalu bulan januari kemarin aku diajak oleh teman saya dalam film ‘air terjun pengantin phuket’ yang di sutradarai oleh rizal mantovani. Difilm tersebut saya berperan sebagai pemeran antagonis yaitu jalangkungnya, ada empat jalangkung di film tersebut dan salah satunya aku hehe, meskipun perannya tidak begitu penting tapi aku tahu banyak tentang bagaimana proses pembuatan film tersebut secara langsung dan kini aku bersama teman-temanku anak kampus sedang membuat film yang berjudul ‘belajar’ tapi masih dalam proses. Dulu aku yang hanya bisa menonton film di telivisi maupun bioskop kini tidak menyangka telah bisa membuat film sendiri meskipun masih belum bisa sempurna/awam.

Pesan Moral yang aku dapat dari kisah hidupku adalah jika ada keinginan yang kuat semua pasti bisa dilakukan dengan kerja keras dan usaha,apapun yang kita lakukan jangan lupa selalu menyertai doa didalamnya dan jangan pernah mengeluh tentang hidupmu, hargailah kehidupanmu dan selalu syukuri rejeki yang telah diberikan kepadamu. Pikirkanlah






.

0 komentar:

Posting Komentar